Free Red Glitter Pointer Cursors at www.totallyfreecursors.com
Summer: Proses

Friday, October 17, 2014

Proses

Aku mulai sadar bahwa untuk berada di tempatku saat ini, dengan keadaan yang seperti ini, aku harus melewati lorong waktu yang tidak singkat. Ada banyak hal yang harus kukerjakan, baik dengan sukarela maupun dengan banyak keluhan, sebenarnya lebih banyak dengan perasaan terpaksa.
 
Memiliki pilihan bukan berarti bisa memilih dengan sesuka hati, apalagi jika yang dimaksud adalah masa depan. Banyak yang dilibatkan, terutama orang tua. Bukan bermaksud mendikte, atau memaksakan kehendak. Kebanyakan orang berpikir orang tua selalu merasa (sok) tahu tentang pilihan mereka. Bukan 'merasa' sebenarnya, sebab memutuskan sesuatu untuk sang anak harus mereka lalui dengan pengalaman yang tidak singkat. Aku sendiri belum benar-benar paham, tentu, karena aku belum pernah merasakan menjadi orang tua. Tapi sejauh ini, baik dengan pilihanku sendiri, maupun dengan yang telah diputuskan untukku, aku merasa kehidupanku sangat baik.

"Do what you love, and love what you do!"

Kalimat itu membuka pikiranku.
Pertama, kulakukan karena kewajiban. Kedua, kulakukan dengan sangat sadar, dan aku pun sadar aku menolak. Ketiga, aku marah tapi tentu saja masih mengerjakannya, dan itu membuatku merasa marah terhadap diri sendiri. Memangnya mau apa lagi, tidak berhak rasanya mencari objek untuk disalahkan. Selanjutnya, tidak kupikirkan lagi. Entah marah atau berontak seperti apapun, semua sudah dilakukan. 

Berhenti di tengah jalan adalah salah satu hal yang sangat kuhindari, setidaknya sampai saat ini. Jadi selanjutnya, aku mengerjakannya sampai garis finish. Tapi, aku tetap tidak mengalah. Sebelum benar-benar selesai, aku memiliki banyak waktu, dan di sela-sela pekerjaan itu, tak kubiarkan satu orang pun tahu bahwa aku sedang membuat cabang perjalanan ke garis finish yang lain.
Kalimat tadi membuatku berpikir bukan hanya untuk menyukai apapun yang sedang kukerjakan, melainkan memintaku untuk berdamai dengan apapun yang kulalui saat itu. Oke, kuputuskan untuk berdamai. Tapi tetap, aku tidak bisa mengalah. Bagaimana lagi, keras kepala sudah menjalar dalam diriku.

Aku belum bisa benar-benar melakukan apa yang kucintai, jadi, aku harus mulai dengan mencintai apa yang kulakukan. Baik, kuputuskan untuk semaksimal mungkin melakukannya. Tapi dengan syarat, akan kulakukan itu apa yang kucintai. Lalu, ada satu kalimat lagi. "Apapun yang dikerjakan, harus mengerjakannya dengan serius", ini tentang pilihan. Jadi, jika aku memilih, apapun itu, sudah siapkah aku melakukannya dengan sungguh-sungguh? Tanggungjawabnya lebih besar dibandingkan sebelumnya, karena ini adalah pilihanku sendiri. Aku yang memilih, aku yang mengerjakan, maka harus kuraih pencapaian. 

Meski belum menemukan jawabannya, tentang apa yang kudapat dengan melakukan yang bukan kupilih sendiri, sekarang aku mulai menyukainya. Bukan pilihan itu, tapi yang telah kulalui. Itu proses, dan hal itu membuatku sangat menyukai saat ini. Justru di saat yang lain ingin melesat cepat tanpa merasakannya, aku ingin dengan tenang berjalan melaluinya. 
Akan jadi seperti apa nanti, tentu aku tidak bisa menebak. Tapi akan seperti apa aku tanpanya, pasti sudah dapat diketahui jawabannya. Bukan hanya menghargai, tapi juga menikmati, akan menguntungkan bagi siapapun yang sedang berproses untuk mencapai garis finishnya masing-masing.

No comments:

Post a Comment