Tapi, bagiku itu bukan kesuksesan yang selesai. Bagiku, uang dan hasil keringat itu hanya media, hanya alat untuk mencapai sukses yang sebenarnya. Jangan lupakan mimpimu. Karena aku tahu mimpimu bukan 'uang'!
Siapa orang yang tidak membutuhkan uang di dunia ini? Kebohongan besar jika ada yang mengajukan dirinya.
Bagi sebagian orang memang itulah kesuksesan. Terlebih jika ia seorang di dunia bisnis, berkeinginan menjadi 'pengusaha' sukses, dengan banyak proyek hebat, dan hasil yang luar biasa. Itu bagi mereka yang hatinya menyukai bidang tersebut.
Seseorang yang demikian sering menyamakan orang lainnya dengan dirinya. Menganggap bahwa orang-orang di hadapannya menginginkan hal yang sama dengannya, kesuksesan seperti impiannya. Dan ternyata, ia tidak sepenuhnya benar. Karena pada kenyataannya, orang yang saat ini di hadapannya memiliki impian yang jauh berseberangan dengannya.
Aku juga membutuhkan uang, tapi sangat tidak menyukai seseorang yang beranggapan bahwa aku sama sepertinya. Menginginkan kesuksesan seperti yang telah kupaparkan. Karena bukan itu sepenuhnya. Jika dikatakan serakah, biarlah. Karena pada kenyataannya seorang sutradara tidak akan cukup bahagia jika hidup dengan harta yang melimpah sementara ia tidak sedikit pun menyentuh dunianya. Karena memang seorang penulis tidak akan tenang meski ia bisa membeli apapun yang ia mau sementara pena dan kertasnya hanya tergantung dan tak mungkin disentuh. Seorang koki pun akan lemah jika tak sedikit pun mendekati dapur dan mengayunkan peralatan masaknya meski segala macam makanan mampu ia beli dengan melimpah.
Jadi, bagaimana pun itu, kesuksesan bergantung pada impian, bukan uang. Jika impianmu memang uang, berarti itulah kesuksesan yang kau dapatkan. Jika impianmu adalah koki terhebat di dunia, uang saja tidak cukup, jadilah koki hebat. Jika menjadi pesulap adalah impianmu, tentu itulah yang harus kau kejar
See?