Free Red Glitter Pointer Cursors at www.totallyfreecursors.com
Summer: Pernikahan

Tuesday, October 21, 2014

Pernikahan

Pernikahan merupakan ikatan sakral antara seorang perempuan dengan laki-laki. Ikatan yang terjadi antara keduanyayang tidak bertalian darahbahkan akan menjadi lebih mendalam dari ikatan-ikatan yang dimiliki sebelumnya. Bersatunya seorang perempuan dengan laki-laki dengan ikrar suci atas nama Allah. Sesuai dengan tujuannya pun sudah sangat jelas bahwa seharusnya hal ini dilakukan bukan hanya karena satu poin yang kebanyakan orang katakan merupakan yang paling penting dalam pernikahancinta.
Mengapa seseorang harus menikah, atau setidaknya berusaha untuk mencari jalan menuju pernikahan? Mengapa seorang laki-laki atau perempuan tidak bisa memilih untuk hidup sendiri tanpa ikatan tersebut? Mengapa Allah bahkan mewajibkan hal ini pada ukuran tertentu?

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir” 
(QS. Ar Ruum (30) : 21)

“Janganlah kalian mendekati zina, karena zina itu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk”
(QS. Al Isra 32)


Allah Maha Mengetahui apa yang hambaNya butuhkan, apa yang dirasakan, dan diinginkan. Termasuk dalam pernikahan. Fitrahnya manusia menyukai sesuatu yang menentramkan batinnya, menginginkan kehidupannya penuh kasih sayang dan perhatian dari orang-orang sekitarnya. Itulah yang Allah berikan, jalan yang baik, yang terjamin untuk mencapai hal tersebutpernikahan. Jika pernikahan dihindari sedangkan kebutuhan terhadap ketenteraman dan kasih sayang itu pasti adanya, jalan apa lagi yang mungkin ditempuh oleh seseorang untuk mencapainya. “Keluarga juga memberi kasih sayang. Mereka juga membuat hati kita tenteram.” Benar, tentu saja. Tapi pada batas tertentu seseorang menyadari dirinya bukan hanya sebagai manusia yang menginginkan hal itu tetapi sebagai ‘perempuan’ atau ‘laki-laki’.
“Aku tidak tertarik dengan hal-hal itu, aku lebih suka menikmati hidupku sendiri.”

“Bagi kalian Allah menciptakan pasangan-pasangan (istri-istri) dari jenis kalian sendiri, kemudian dari istri-istri kalian itu Dia ciptakan bagi kalian anak cucu keturunan, dan kepada kalian Dia berikan rezeki yang baik-baik” 
(QS. An Nahl (16) : 72)

Ada hak, ada kewajiban. Allah memberikan hak pada semua manusia untuk mencapai keinginannya, dengan jalan terbaik yang telah Ia tentukan. Begitu pun sebaliknya, Allah tetapkan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umatNya. Melahirkan dan menjaga keturunan-keturunan yang akan membawa kehidupan menuju tahap-tahap generasi selanjutnya. Dengan jalan pernikahan, Allah serukan pada manusia untuk mencetak generasi selanjutnya yang baik dan berkualitas sesuai dengan penilaianNya.

“Saya sadar itu semua, saya mengerti. Lalu, bagaimana jika saya belum benar-benar siap?”

No comments:

Post a Comment