Free Red Glitter Pointer Cursors at www.totallyfreecursors.com
Summer: 2012

Friday, November 30, 2012

Untitled


             Terkadang, menulis tentangnya adalah keinginan terkuat dalam diriku. Tiba-tiba saja keinginan itu begitu kuat menuntun jemariku. Bagaimana bisa aku menahannya. Ia, entah seperti inspirasi yang tiada henti mengalir di otakku, atau sekedar sebuah objek yang begitu menarik, begitu klasik, dan begitu sayang untuk diacuhkan?
            Ia, entah seseorang atau sesuatu, pertama kalinya dalam hidupku dalam keadaan tersadar aku melakukan hal yang tak kusadari. Seperti mesin pendorong, sangat kuat. Sesuatu yang enggan kulakukan, tiba-tiba membuncah seketika sekelebat satu hal klasik tentangnya datang. Seperti saat ini. Saat aku merasa lelah memeras otakku untuk menuntun jari-jariku, seketika atmosfirnya kurasakan, dan terangkailah kalimat-kalimat tak berguna ini.
                Ia, satu-satunya inspirasi, atau kah aku yang terjebak di dalamnya? Jika memang sebuah inspirasi, akan kulepas bebas jemari ini untuk terus menari di bawah deras alirannya. Tapi, jika memang aku terjebak? Apa aku harus berusaha keluar dari jebakan itu? Apakah harus? Toh aku menikmati saat-saat jari-jariku menari indah. Atau, mungkin karena “terjebak” adalah hal yang buruk, maka aku harus tetap melarikan diri, seperti apapun aku menikmati jebakan itu?

Tuesday, November 27, 2012

Bila Waktu Telah Berakhir

Syair ini, seperti mengetuk pintu hatiku
Tidak hanya sekali dua kali aku terenyuh, terbawa pada lamunan masa depan
Masa yang setiap orang pasti rasakan
Kematian, penantian

Yang tak seorang pun tahu, siapa dan apakah yang akan menemani masa penantiannya kelak
Hingga akhirnya, ditemuinyalah pengadilan
Pengadilan dari segala pengadilan
Yang pada akhirnya menentukan kemana akan tinggal,
selama-lamanya....


Bagaimana kau merasa bangga
Akan dunia yg sementara
Bagaimanakah bila semua hilang dan pergi
Meninggalkan dirimu
Bagaimanakah bila saatnya
Waktu terhenti tak kau sadari
Masihkah ada jalan bagimu untuk kembali
Mengulangkan masa lalu

Dunia dipenuhi dengan hiasan
Semua dan segala yg ada akan
Kembali padaNya

Bila waktu tlah memanggil
Teman sejati hanyalah amal
Bila waktu telah terhenti
Teman sejati tingallah sepi

Wednesday, November 14, 2012

Waktu, Cinta, dan Tuhan


          Cinta, lebih sering disalahkan. Ia disalahkan karena menurut mereka cinta lah yang membuat sakit, cinta lah yang menyebabkan derita. Hal yang seharusnya mereka tahu, cinta adalah korban. Fitnah terhadapnya terlalu sering dituduhkan tanpa mereka sadari bahwa apa yang ada di belakang cinta lah pelakunya, nafsu. Nafsu itu bersembunyi di balik kata cinta, menggunakan cinta agar ia sendiri tidak diketahui keberadaannya. Sesungguhnya cinta, bukanlah hal yang buruk, bukan penyebab semua kesakitan dan penderitaan batin, begitu pun lahir. Sesungguhnya cinta yang memberi kesempatan pada seseorang untuk melakukan suatu hal kecil yang berarti besar. Sesungguhnya cinta memberi kekuatan pada seseorang untuk berjuang bahkan saat ia tahu dirinya bisa hancur dan kesakitan karenanya.

Monday, November 12, 2012

Tentang 'Bintang Cinta'


Bintang Cinta.
Bintang Cinta
(Ali Imron El Shirazi)
Sebuah buku yang mampu mebuatku meluapkan banyak rasa berbeda. Ada tawa, senyuman, kernyitan, kesal, dan sakit. Rasa yang paling kental adalah sakit, sangat sakit. Berbagai rasa yang jauh berbeda satu sama lain, tetap sama bagaimana aku menampakkannya. Isak tangis. Air mataku merangkak perlahan membasahi wajah. Entah bahagia, haru, atau sakit yang teramat sakit di sana. Mereka hanya tak mau dan mampu lagi bersembunyi sementara rangkaian kalimat yang kubaca terus mengalirkan begitu banyak emosi dalam hati.
Bintang Cinta. Sebuah bentuk cinta yang sinarnya tak lebih terang dari seribu bintang, namun selalu ada bahkan kala mentari menutupi.

Tuesday, October 23, 2012

Demi Masa

Sehat sebelum sakit
Muda sebelum tua
Kaya sebelum miskin
Lapang sebelum sempit
Hidup sebelum mati

Susunannya pas banget, mari diulas

Tuesday, October 16, 2012

Bismillah - Raihan

Dimulakan dengan bismillah
Disudahi dengan alhamdulillah
Begitulah sehari dalam hidup kita
Mudah mudahan dirohmati Allah

Dimulakan dengan bismillah
Disudahi dengan alhamdulillah
Begitulah sehari dalam hidup kita
Mudah mudahan dirohmati Allah

Mulakanlah kerja dengan niat yang satu
Untuk mendapatkan keredoannya
Moga segala urusan dipermudahkannya
Agar sentiasa dalam kebaikan
Barulah hati kita kan terasa tenang
Dan bersyukur dengan apa yang ada

Dimulakan dengan bismillah
Disudahi dengan alhamdulillah
Begitulah sehari dalam hidup kita
Mudah mudahan dirohmati Allah

Buruk dan baik itu ketentuan Allah
Kitalah jua yang memilihnya
Amal yang baik akan membawa syurga
Amalan buruk menempah neraka

Hanyalah iman, amal dan juga takwa
menjadi bekal dalam hidup kita
Hanyalah iman, amal dan juga takwa
menjadi bekal dalam hidup kita

Dimulakan dengan bismillah
Disudahi dengan alhamdulillah
Begitulah sehari dalam hidup kita
Mudah mudahan dirohmati Allah

Dimulakan dengan bismillah
Disudahi dengan alhamdulillah
Begitulah sehari dalam hidup kita
Mudah mudahan dirohmati Allah

Ilmu pelita menerangi kegelapan
Darilah ilmu datangnya amalan
Dari amalan lahirlah kasih sayang
Saling membantu dan bekerja sama
Rezeki yang ada hulurkanlah derma
Agar hidup harmoni bahgia

Dimulakan dengan bismillah
Disudahi dengan alhamdulillah
Begitulah sehari dalam hidup kita
Mudah mudahan dirohmati Allah

Dimulakan dengan bismillah
Disudahi dengan alhamdulillah
Begitulah sehari dalam hidup kita
Mudah mudahan dirohmati Allah
Begitulah sehari dalam hidup kita
Mudah mudahan dirohmati Allah

Monday, October 15, 2012

Aku dan penaku

Menulis adalah bercerita tanpa suara, teriak tanpa pekik. Menulis seperti tangis tanpa air mata, senyum dan tawa tanpa ekspresi, hanya saat seseorang membacanya, maka ekspresi itu menjadi nyata.
Menulis itu seperti menyulut api tanpa panas, membasahi tanah tanpa resapan. Menulis membuatku melihat seluruh dunia tanpa langkah, mendengar nyanyian burung tanpa kicau.
 
".... Demi pena dan apa yang mereka tuliskan"

Pena, kata yang sangat kusukai. Bagaikan pasangan serasi bersama jemariku. Aku mengaguminya saat mereka bersama. Menari, bergerak dengan indah tanpa nada. Seperti sepasang kekasih yang saling mencintai, menguatkan satu sama lain.

Menulis itu indah, tapi kadang terasa sakit. Menulis itu manis, tapi juga pahit, bahagia tapi juga derita. Menghidupkan yang tak hidup, memberi kehidupan bagi yang hidup namun mati. Menulis adalah jejak yang tak mungkin tersapu debu. Menulis adalah bagian dariku yang tak berucap. Menulis adalah caraku mencintai.

Monday, September 24, 2012

Raihan - Demi Masa

Demi masa sesungguhnya manusia kerugian
Melainkan yang beriman dan beramal sholeh
Demi masa sesungguhnya manusia kerugian
Melainkan nasehat kepada kebenaran dan kesabaran

Gunakan kesempatan yang masih diberi moga kita takkan menyesal
Masa usia kita jangan disiakan kerna ia takkan kembali

Ingat lima perkara sebelum lima perkara
Sihat sebelum sakit
Muda sebelum tua
Kaya sebelum miskin
Lapang sebelum sempit
Hidup sebelum mati

Friday, September 21, 2012

Untitled


Seorang gadis berjalan gelisah
Jantungnya berdegup tak tentu
Seorang gadis tersenyum
Terhenti dari langkahnya


Bunda
Aku membawa sekuntum bunga


Seorang gadis berjalan terpongah
Terseret angin kencang
Seorang gadis terisak
Matanya memerah


Bunda
Aku membawa gaun dari toko kemarin


Seorang gadis berjalan pincang
Napas tersengal, peluh bercucuran
Seorang gadis bertelanjang kaki
Telapaknya tak lagi halus
Kasar, berlumuran darah


Bunda
Aku membawa permata yang pernah dikenakan sang putri


Seorang gadis tak lagi berjalan
Ia merangkak
Jejak demi jejak, ia terus merangkak
Seorang gadis kembali tersenyum
Dilihatnya, seorang wanita merangkulnya


Bunda
Aku membawa sebutir cinta yang terakhir hari ini
Kemarin Bunda lupa memelukku ya?


Seorang gadis tak lagi berjalan
Seorang gadis tak lagi merangkak
Seorang gadis tak lagi terisak
Seorang gadis hanya tersenyum
Selamanya

Sunday, July 8, 2012

Mimpi dan Realita



       Do you know who is he?

       Tahukah kamu siapa anak kecil itu?

       Ia adalah seseorang yang memerankan tokoh Raunchie dalam sebuah film A Miracle Of Love. Sebuah film yang menceritakan kisah nyata seorang anak dan keluarganya dalam penuh perjuangan. Raunchie, adalah seorang anak laki-laki yang dilahirkan dengan dianugerahi keistimewaan oleh-Nya. Ia berbeda, secara medis orang menyebutnya dengan autis.


Setelah menyadari hal itu, kedua orang tuanya terutama sang ibu merasa mendapat pukulan yang menyakitkan. Dokter menyatakan kemungkinan terbaik jika dilakukan proses penyembuhan adalah terbentuknya respon, jauh dari harapan orang tuanya yang mengiginkan puteranya bisa menjadi sama seperti yang lainnya. Tapi hantaman itu justru menjadi kekuatan bagi mereka.

       Saat itu aku membayangkan posisiku ada seperti mereka, aku pikir aku akan meyerah. Tapi mereka, jatuh bangun, mengerahkan semua kemampuan, kesabaran, kasih sayang, terus berjuang untuk memasuki dunia Raunchie yang saat itu tak mampu tersentuh oleh siapa pun.
Lantas apa yang terjadi?
"Raunchie tersenyum"
Senyuman yang diberikan Raunch itu seperti keluar menuju taman yang luas setelah sekian lama terkurung dalam ruang sempit. Dengan senyuman itu, sang ibu semakin kuat untuk berjuang, hingga akhirnya...

Raunchie

       Jika impian harus dibatasi dan harus selalu menyesuaikan diri dengan realita, maka apakah hal yang realistis jika seorang ibu dari Raun Kaufman menginginkan anaknya menjadi anak yang normal dan terlepas dari vonis autisnya? Sama sekali jauh, jauh dari kata realistis! Tapi apa hasilnya, sungguh luar biasa.  Manusia yang begitu kerasnya, begitu gigih dalam berusaha hingga Tuhan menjawab usaha dan doa-doa mereka. Itulah sebenarnya impian. Terlihat sulit, sangat sulit, dan bahkan tidak mungkin. Jika terlihat mudah dan mungkin-mungkin saja, bukan impian namanya, melainkan keinginan yang hanya perlu membalikkan tangan untuk memperolehnya.

       Bukan impian yang harus menyesuaikan diri dengan realita, tapi realita lah yang harus menunggu saat di mana impian itu benar-benar terjadi. Karena sesungguhnya, impian adalah realita yang belum terwujud, hingga akhirnya akan benar-benar menjadi realita dengan segala usaha dan kesungguhan.

Friday, July 6, 2012

M I M P I


       Mimpi bagiku adalah seperti kata lain yang digunakan untuk menggambarkan keinginan terbesar. Banyak orang yang bermimpi dengan sekian rupa impian. Semua orang yang bermimpi itu sama antara satu sama lainnya. Mereka semua menilai sesuatu sebagai harapan dan berangan agar impiannya adalah suatu hal yang nyata. Tapi ada yang berbeda di antara mereka, yaitu kepercayaan. Sebagian orang yakin dan percaya untuk terus berusaha hingga impiannya terwujud. Mereka percaya bahwa suatu saat hal itu akan terjadi, dan di setiap kesulitan dalam perjuangannya ada kepercayaan bahwa pasti ada jalan keluar di sela-sela kesulitan itu. Sebagian lain juga menggantungkan impiannya, tapi, mereka tidak sepenuhnya percaya. Ada kekhawatiran dalam diri mereka tentang terwujudnya mimpi yang mereka gantungkan. Keinginan yang besar ada, tapi rasa percaya mulai terkikis dari waktu ke waktu, bahkan karena diri mereka sendiri. Tanpa disadari, mereka dengan sengaja mengikis kepercayaan akan terwujudnya impian yang telah terbentuk.
       Seseorang pernah hampir mengikis habis kepercayaanku terhadap impianku.

"Kalo punya mimpi jangan ketinggian, ntar kalo jatuh bisa lebih sakit"
       Seketika itu rasanya seperti hentakkan. Aku terdiam, dan bukannya menyangkal atau sekedar  merespon dengan anggukan atau sejenisnya, aku justru mengalihkan topik pembicaraan. Seketika itu pula aku merasa seperti menyetujui kalimatnya. Tapi, saat aku tiba di rumah dan menemukan kepercayaanku dalam keaadaan terkikis, aku merasa kesal. "Untuk apa aku tempelkan gambar-gambar ini di dinding kamarku?" Aku pikir aku akan melupakannya, tapi tanpa kusadari justru dengan melihatnya sekali lagi, aku semakin kesal. Setelah aku pahami, ternyata kekesalanku adalah bentuk rasa tidak terima atas kalimat pengikis itu. Gambar-gambar itu ternyata memancarkan sesuatu yang tertangkap oleh kedua mataku, hingga akhirnya kepercayaan itu hidup lagi, bahkan lebih.
       Aku tahu, dan paham betul bahwa seseorang harus mempertimbangkan realita saat memilih impiannya. Jatuh adalah hal yang sangat pasti terjadi. Tapi bukankah sebelum kita bermimpi pun kita sudah sangat sering terjatuh? Lalu takut apalagi? Jatuh yang lebih sakit lagi?
       Bagiku, seseorang mampu menjadi lebih dewasa dan lebih kuat karena ujian yang dihadapinya semakin hari semakin sulit. Jatuh yang ia rasakan pun semakin lama semakin sakit. Tapi ia akan jauh lebih kuat. Bukankah tidak mungkin seseorang terjatuh dalam keadaan jatuh? Saat ia terjatuh, ia pasti akan berusaha untuk bangkit. Maka setelah bangkitlah ia akan terjatuh lagi, dan tentu akan bangkit lagi, sekali pun akan terjatuh lagi, ia pun pasti berusaha untuk bangkit lagi. Satu hal yang membuatku takut adalah, ketika aku terjatuh dan harusnya bangkit, tapi aku justru menyia-nyiakan kesempatan untuk berusaha bangkit. Sungguh aku akan merugi hingga aku benar-benar dalam titik puncak ketidakmampuanku untuk bangkit. Bagiku, selama aku masih hidup, aku harus memilih, berusaha, atau mati. Karena tidak mungkin seseorang berhenti untuk bertindak sementara ia belum mengakhiri kehidupannya di dunia ini.
       Bukankah kita sebagai umat muslim telah diperintahkan untuk takut hanya pada Nya? Mungkin aku memang bukan orang yang memiliki satu-satunya rasa takut hanya pada Nya, aku masih takut pada kegelapan, aku masih takut jika harus menyodorkan tanganku dalam pemanggang yang panas, aku juga masih takut banyak hal. Tapi yang aku tahu dan selalu membantuku saat aku takut adalah, Ia selalu ada untuk menolongku, untuk mengangkatku dari pemanggang panas, untuk mengulurkan tali saat aku terperosok jurang, untuk memberikan secercah cahaya saat gelap, dan untuk apapun itu, Ia selalu ada. Lantas, selama aku bisa menikmati mimpiku dan memiliki kesempatan untuk mewujudkannya, kenapa aku harus berhenti karena ketakutan akan sakit saat terjatuh??
         "Membatasi mimpi"
       Rasanya seperti membatasi besarnya jatah oksigen yang bisa kau hirup per detiknya, juga seperti kembali pada zaman dahulu kala di mana perempuan harus menahan semangatnya untuk mengenal apa itu abjad, apa itu bakat, apa itu keberhasilan, dan apa itu kebebasan yang terhormat.
       
       Ah, entahlah! Terlalu lelah untuk mengupas semuanya. Mungkin satu-satunya jalan hanyalah dengan membuktikan pada diri sendiri tentang apa itu mimpi, tentang seperti apa saat kau terjatuh dalam perjuanganmu meraihnya, dan tentang saat-saat di mana dirimu tersenyum karena Tuhan telah membantu usahamu dan mengabulkan doa-doamu.

Nick Vujicic

Sebaiknya bermimpilah sebelum kesempatanmu untuk bermimpi telah hilang. Hanya bermimpi saja, dan jika kamu merasa tidak yakin, maka gantungkanlah mimpi itu sejelas-jelasnya. Siapa yang tahu tentang apa yang akan terjadi nanti?!

Tuesday, April 10, 2012

Kebebasan

Bebas itu seperti apa yang kau mau, bebas itu melakukan hal yang sesuai dengan keinginanmu, bebas itu saat kau tidak perlu merasa takut untuk berlaku sesuai kata hatimu. Bebas, kata sifat yang banyak diinginkan oleh banyak orang.
Kebebasan, suatu benda tak berwujud yang jika dirasakan akan sangat menyenangkan, itu benda yang banyak orang rela melakukan hal yang besar untuk mendapatkannya.

Mendengar kata itu aku tiba-tiba ingin memastikan, sudah bebas kah aku? Apa aku telah memperoleh kebebasan? Aku telah memiliki kebebasan, aku telah bebas.
Tapi, aku tidak membiarkan hatiku untuk benar-benar bebas. Jika bebas adalah melakukan hal sesuai keinginanmu, aku masih terkekang karena diriku sendiri hingga melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang aku inginkan. Jika bebas adalah tidak perlu merasa takut untuk berlaku sesuai kata hatimu, aku tidak benar-benar berani untuk berlaku sesuai apa yang hatiku rasakan.
Aku bebas, secara fisik. Tapi batinku, hatiku? Justru kebebasan hakiki yang tidak aku dapatkan. Bukan karena keadaan, bukan karena tekanan di kehidupan sekitarku, tapi itu justru karena diriku sendiri.
Aku lebih sering berusaha menjadi apa yang orang lain mau hingga yang aku lakukan bukanlah sesuatu yang benar-benar bebas. Aku lebih sering menutupi apa yang seharusnya kuungkapkan dari dalam hatiku, takut jika itu tidak seperti yang orang lain harapkan, jika itu bisa menjadikanku tidak diterima, unaccepted, hingga akhirnya aku mengekang hatiku agar benar-benar tertutup rapat apa yang kurasakan di dalamnya.
Sesungguhnya aku tidak benar-benar bebas, karena aku tidak membiarkan hati dan jiwaku benar-benar bebas.

Wednesday, March 28, 2012

Success

Apa yang sering orang bilang tentang kesuksesan, banyak definisi. Tapi sebagian besar beranggapan bahwa saat ia sukses adalah saat dimana ia menghasilkan uang dengan caranya sendiri, dengan keringatnya sendiri. Iya, itu memang benar. Ketika seseorang sudah tidak bergantung lagi pada orang tuanya, ketika apa yang kau gunakan adalah hasil kerja kerasmu sendiri, itu memang benar.
Tapi, bagiku itu bukan kesuksesan yang selesai. Bagiku, uang dan hasil keringat itu hanya media, hanya alat untuk mencapai sukses yang sebenarnya. Jangan lupakan mimpimu. Karena aku tahu mimpimu bukan 'uang'!

Siapa orang yang tidak membutuhkan uang di dunia ini? Kebohongan besar jika ada yang mengajukan dirinya.

Bagi sebagian orang memang itulah kesuksesan. Terlebih jika ia seorang di dunia bisnis, berkeinginan menjadi 'pengusaha' sukses, dengan banyak proyek hebat, dan hasil yang luar biasa. Itu bagi mereka yang hatinya menyukai bidang tersebut.

Seseorang yang demikian sering menyamakan orang lainnya dengan dirinya. Menganggap bahwa orang-orang di hadapannya menginginkan hal yang sama dengannya, kesuksesan seperti impiannya. Dan ternyata, ia tidak sepenuhnya benar. Karena pada kenyataannya, orang yang saat ini di hadapannya memiliki impian yang jauh berseberangan dengannya.

Aku juga membutuhkan uang, tapi sangat tidak menyukai seseorang yang beranggapan bahwa aku sama sepertinya. Menginginkan kesuksesan seperti yang telah kupaparkan. Karena bukan itu sepenuhnya. Jika dikatakan serakah, biarlah. Karena pada kenyataannya seorang sutradara tidak akan cukup bahagia jika hidup dengan harta yang melimpah sementara ia tidak sedikit pun menyentuh dunianya. Karena memang seorang penulis tidak akan tenang meski ia bisa membeli apapun yang ia mau sementara pena dan kertasnya hanya tergantung dan tak mungkin disentuh. Seorang koki pun akan lemah jika tak sedikit pun mendekati dapur dan mengayunkan peralatan masaknya meski segala macam makanan mampu ia beli dengan melimpah.

Jadi, bagaimana pun itu, kesuksesan bergantung pada impian, bukan uang. Jika impianmu memang uang, berarti itulah kesuksesan yang kau dapatkan. Jika impianmu adalah koki terhebat di dunia, uang saja tidak cukup, jadilah koki hebat. Jika menjadi pesulap adalah impianmu, tentu itulah yang harus kau kejar
See?

Tuesday, March 27, 2012

Seberkas Cahaya

Aku mencintai-Mu Ya Allah, lebih dari apa pun. Tapi aku tidak bisa mencegah perasaanku terhadap seorang ikhwan. Aku pun tahu bahwa mencintai adalah salah satu perintah-Mu, maka bimbing aku pada cinta yang penuh syafa’at dan keridlo’an dari-Mu.




Surat ini ingin kuberikan pada seorang sahabat. Seseorang yang tanpa kusadari telah mengisi ruang istimewa di hatiku. Bahkan tanpa kusadari telah memberi secercah cahaya disana. Tapi, aku ragu, karena ia sahabatku, meski tak pernah disadarinya bahwa ia sahabatku. Aku ragu, karena sebelumnya telah ada cahaya disana. Cahaya yang kadang meredup, tapi beberapa kali kembali bersinar. Aku pun ragu, cahaya mana yang paling terang?

Sunday, March 11, 2012

Ketika Tangan dan Kaki Berkata

Chrisye - Ketika Tangan dan Kaki Berkata

Akan datang hari
Mulut dikunci
Kata tak ada lagi

Akan tiba masa
Tak ada suara
Dari mulut kita

Berkata tangan kita
Tentang apa yang dilakukannya
Berkata kaki kita
Kemana saja dia melangkahnya
Tidak tahu kita
Bila harinya
Tanggung jawab, tiba...

Rabbana
Tangan kami
Kaki kami
Mulut kami
Mata hati kami
Luruskanlah
Kukuhkanlah
Di jalan cahaya
Sempurna

Mohon karunia
Kepada kami
HambaMu
Yang hina

powered by lirik lagu indonesia

Friday, March 2, 2012

Your Love- Gita Gutawa feat Delon

every time i close my eyes
and say my prayer at night
i thank God each day for your love
that gives me wings to fly up high
to reach my dream aim for the sky
you always said

your head up high
smile on your face and wish
that you will always be loved
the stars will lead you every step you take
don’t you ever be afraid
believe in you
and I’ll be there to guide you wherever you may go
thank you for your love, forever

when I am down and the things go wrong
the world against me too
I close my eyes and think of you
and knew what you would say now

your head up high
smile on your face and wish
that you will always be loved
the stars will lead you every step you take
don’t you ever be afraid
believe in you
and I’ll be there to guide you wherever you may go away
giving me my wings to fly high

Sunday, February 12, 2012

Can I get that?


Apa jadinya jika seorang seperti aku memiliki hati untuk dibagi dengan seorang yang lain, aku pun tidak bisa memahami itu. Seperti apa perasaan yang ada ketika kau telah memutuskan seseorang masuk dalam kehidupanmu, kehidupanmu yang tidak satu pun orang melintas sebelumnya. Seperti apa rasanya, jika seorang yang dingin sepertiku telah diselimuti oleh hati yang kuputuskan sendiri, aku tidak mampu menggapai bayangan seperti itu. Terlalu sulit. Atau bahkan sedikit pun tidak ada rasa yakin di hatiku akan adanya orang lain yang bisa menggapaiku di duniaku sendiri yang bahkan aku merasa asing di sana.
            Aku ingin tahu, seperti apa rasanya merasa nyaman saat berada di samping seseorang yang telah kupilih. Apa kau tahu apa itu seseorang yang telah dipilih? Aku bahkan tidak mampu untuk memahaminya. Sebenarnya, aku sangat tidak tertarik untuk bersikap lembut dan berbicara tentang hati. Aku tidak terbiasa untuk benar-benar bersama mereka, orang-orang yang selalu berada di sampingku. Hal yang tabu bagiku untuk mengatakan bahwa aku menyayangi mereka, yang aku tahu hanyalah ‘aku membutuhkan mereka’. Seperti seseorang yang hatinya telah beku dan bahkan mengeras lebih dari sekedar es. Tapi jika itu es, apakah mungkin akan mencair suatu saat nanti? Aku tidak pernah mengharapkan hal itu, bagiku seperti seseorang yang ingin menggapai matahari. Atau, sesungguhnya hatiku telah terbakar musnah hingga hanya abu yang ada di dalam diriku? Atau sesuatu yang usang, yang meski pun ada tapi tak pernah aku gunakan?
"Aku ini, apakah hanya sebuah cermin yang melekat di dinding? Yang suatu waktu begitu banyak orang melintas menatapku, tapi sebenarnya hanya menatap dirinya sendiri? Atau hanya aku yang bodoh, berdiam diri dan menatap semua orang yang melintas di hadapanku?"
Apakah ada saat seseorang memperhatikan ada celah kecil padaku, atau hanya sekedar mengusapnya karena debu yang melekat?
            Aku ini, tidak pernah tahu seperti apa aku sebenarnya, dan bagaimana aku seharusnya.