Free Red Glitter Pointer Cursors at www.totallyfreecursors.com
Summer: March 2013

Sunday, March 3, 2013

Era Di mana Panutan pun Tak Enggan Menjadikan Perempuan Sebagai Objek

Itulah kenapa aku selalu gencar mengatakan "tidak" setiap kali bunda menyarankan agar aku menekuni ilmu keguruan. Ingin aku menjadi guru mungkin. Tapi tetap saja, tidak. Bagiku, menjadi seorang guru bukan sekedar profesi atau bahkan pekerjaan. Lebih dari itu, guru adalah contoh, pandangan setiap murid tentang kehidupan. Seorang guru tidak hanya memberikan pengetahuan atau bahkan ilmu bagi muridnya. Ia juga memiliki tanggung jawab untuk mengajarkan tentang akhlak dan perilaku. Mungkin lebih tepatnya, pelajaran hidup. Bukan sekedar pelajaran matematika, bahasa, fisika, kimia, bla... bla... bla....

Yang seharusnya menjadi bunga
Alasanku menolak adalah karena aku merasa tidak mampu mengemban kewajiban yang begitu besar. Tapi aku pun sangat bangga jika teman-teman yang selama sekolah, seperjuangan denganku, mengikrarkan dirinya agar kelak menjadi guru yang baik. Kuaminkan itu, dan aku pun meletakkan harapan yang besar atas impiannya. Jika itu impian mereka, maka itu adalah impianku juga, melihat mereka menanamkan pelajaran kehidupan yang baik pada murid-muridnya kelak.

Sebenarnya aku takut, terkesan seperti 'pengecut' ya?! Lebih baik aku takut sebelum ketakutanku itu hilang. Maka jika itu terjadi, akan jauh lebih banyak orang yang merasa ketakutan. Aku takut menjadi orang yang sama seperti yang kulihat akhir-akhir ini, bukan, mungkin beberapa tahun terakhir. "Seperti apa?"
Yaitu menjadi seorang guru yang melakukan banyak hal yang tidak seharusnya seorang panutan lakukan. Ouw, bukan hanya guru mungkin. Guru dalam ruang lingkup pendidikan yang lebih tinggi. "Dosen"!